Rabu, 17 September 2014

Desa pesantren

Saya dilahirkan disebuah Desa yang penuh akan nuansa Islami, Desa yang berada di

pinggiran Kabupaten Kediri. Desa Damarwulan lebih tepatnya berada di Dusun Jatirejo Rt.09

Rw03. Di tempat ini saya tumbuh dan belajar di kawasan pesantren yang mana di dusun say
a

sendiri telah berdiri 3 pondok besar yang saling berseberangan dan memiliki system pendidikan

yang unik. Yaitu adanya system pertukaran santri tingkat aliah ke atas.

Selain adanya 3 pondok besar dalam satu dusun, juga telah banyak lahir para tokoh agama

yang namanya cukup kondang di daerah Kediri. Kondisi tersebut membuat masyarakat sekitar

memiliki budaya menggandakan pendidikan anak-anak mereka. Selain harus menuntut ilmu di

sekolah-sekolah umum, anak-anak juga diharuskan orang tua mereka untuk mengikuti sekolah

diniyah atau bahasa yang biasa dikenal disana adalah “sekolah pondok”. Pada umumnya mereka

sekolah umum di pagi hari hingga tengah hari, dan sekolah di pondok mulai pukul 14.00 WIB

Dan kegiatan tersebut biasanya bertahan hingga mereka lulus sekolah dasar atau sederajad.

Hal ini karena jam pelajaran yang berbeda antara sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Walau begitu tak sedikit dari mereka yang tetap sekolah di pondok hingga mereka lulus SMA

dan mulai meniti karir pekerjaan. Dan apabila ada anak dari para orang tua yang tidak sekolah di

pondok dan tidak bias membaca al-qur’an maka hal tersebut akan menjadi kekurangan tersendiri

bagi keluarga mereka sehingga sedikit penduduk yang anaknya tidak sekolah di pondok walau

tidak mondok dan menjadi santri.

Karena banyaknya santri dari pesantren yang ada, mengakibatkan makanan yang banyak

terjual disana adalah makanan khas rumah tangga orang pribumi (jawa). Seperti pecel, rawon,

lodeh, kulupan (sayur yang di rebus) dan masih banyak lagi. Kebanyakan makanan tersebut

dijual dengan harga yang sesuai dengan rata-rata kemampuan para santri. Dan makanan tersebut

dijual diwarung-warung yang dekat tempat pembelajaran (madrasah/sekolah) bersamaan dengan

jajanan desa (gorengan) dan minuman sederhana seperti es campur, dawet, es kacang hijau, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar